Setelah melewati 3 bulan tanpa tidur yang cukup dan makan yang teratur selama penyusunan skripsi, kali ini saya melakukan "balas dendam". Saya merasa perlu untuk sedikit "menikmati hidup" sebelum tiba sebuah acara kelulusan yang populernya disebut Wisuda. Saat itu, porsi makan bertambah 2 kali lipat, waktu tidur >10jam, dan tentu saja tidak ada sama sekali niat untuk berolahraga.
Saya ingat sekali, waktu itu H-3 bulan sebelum tanggal wisuda. Saya dan beberapa teman sedang memperbincangkan kebaya yang akan dipakai saat wisuda dan timbangan berat badan yang jarum jamnya semakin ke kanan. Perasaan saya pun saat itu sedikit terusik dan mulai mempertimbangkan dalam hati untuk sebaiknya saya pun menimbang berat badan.
Awalnya, saya agak sedikit takut untuk menimbang berat badan di klinik kampus karena takut menerima kenyataan (bahwa berat badan saya naik) namun tetap saya lakukan. Ternyata benar, berat badan saya mencapai 65kg (yang awalnya 57kg). Sejak saat itu saya mulai termotivasi untuk menurunkan berat badan agar terlihat cantik saat memakai kebaya saat wisuda nanti.
Pola diet yang saya terapkan adalah diet rendah karbohidrat, tinggi serat serta protein . Saya juga meluangkan waktu 1.5jam untuk berolahraga ringan (yoga, jogging, treatmil, sit-up). Tidak lupa juga saya minum air mineral >2,5L/hari untuk menghindari dehidrasi. Awalnya gaya hidup tersebut sangat sulit saya lakukan mengingat saya memiliki kebiasaan buruk yaitu ngemil di malam hari. Namun saya bertekad untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Saya membatasi jam makan malam saya yaitu pukul 6.00pm. Jika ada godaan untuk ngemil datang, saya menggantinya dengan menyantap sayuran/buah. Gaya hidup tersebut saya lakukan secara continue sampai saat ini. Alhasil, saya berhasil menurunkan 6kg berat badan saya.
Dengan melakukan pengontrolan pola diet seimbang dan mempertahankan pola hidup seperti ini, saya merasakan sendiri keuntungannya. Saya lebih percaya diri dengan bentuk tubuh, saya merasa lebih prima, dan saya juga tidak khawatir dengan kebaya yang akan saya gunakan saat wisuda nanti. Saya akan tetap menerapkan gaya hidup seperti ini seterusnya. Saya merasa bahwa hidup sehat tidak hanya perlu diterapkan saat momen penting akan tiba, tapi gaya hidup sehat harus dilakukan untuk menjamin hidup yang sehat hingga akhir nanti.
#HealthAgent #Nutrifood #Inspiring blog.nutrifood.co.id
Sunday, 31 May 2015
Wednesday, 6 May 2015
So, it's you, Daddy
Untuk seseorang yang
disebut Ayah di sebuah rumah sederhana. Seorang anak yang beranjak dewasa
kemudian menyadarinya..
It's you, Daddy...
Yang bekerja keras demi
keluarganya
Yang bijak dalam
mengambil keputusan demi kebaikan keluarganya
Yang rela menjadi supir
pribadi anggota keluarga kecilnya
Yang memperlakukan
istrinya dengan lembut
Yang mau berbagi ranjang
dengan ibu dari anak-anaknya
yang merawat 1x24 jam
dikala anak-anaknya kurang enak badan
Yang menemani anaknya
mengerjakan tugas hingga larut malam
Yang percaya anaknya
mampu melakukan tindakan “menguji adrenalin”
Yang rela lembur untuk
mendapatkan uang tambahan agar dapat membelikan kado untuk anaknya
Yang mau berbagi makanan
kesukaan dengan anaknya
Yang mau membagi jatah
cuti demi liburan bersama keluarga atau sekedar duduk makan di rumah bersama
Yang memberikan contoh
bagi anak lelakinya untuk mampu memperlakukan saudara/teman perempuannya dengan
sopan
Yang menunjukkan kepada
anak perempuannya bahwa tidak semua lelaki itu sama karena ada satu lelaki yang
mampu mencintai perempuannya dengan lembut seperti dirinya
Yang selalu siaga bagi
anak perempuannya ketika diganggu teman lelaki
Yang tidak lelah untuk
mendoakan keluarganya di sela-sela jam makan siang
Yang rela meminjamkan
bahu bagi semua anggota keluarganya yang sedih
Yang menjadi instruktur
olahraga
Yang berinisiatif untuk
memperbaiki genteng yang bocor, saklar yang rusak, bahkan lampu yang padam
Yang bisa diajak ke toko
buku hanya untuk menemani anak-anak membeli ataupun sekedar membaca buku
Yang memberikan surprise
saat hari spesial
Yang rela disebut “jahat”
oleh anak-anaknya ketika tidak diijinkan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya
tidak pantas untuk dilakukan
Yang tidak pernah lupa
mengingatkan “tetaplah kasihi ibumu, walaupun ia sedikit bawel”
Subscribe to:
Posts (Atom)