Sunday, 24 March 2013

Berani Berkata TIDAK

Ketika Fairy masih amat muda,

usia dua atau tiga tahun,

Ibu dan Ayahnya mengajarnya untuk jangan pernah mengatakan TIDAK.

Mereka mengajarkan padanya bahwa ia harus setuju dengan apa saja yang mereka katakan.

Dan,,

jika dia tidak menurut, dia dipukul lalu disuruh pergi tidur.

Maka Fairy pun tumbuh menjadi anak yang paling penurut,

dia tak pernah marah,

dan tak pernah liar.

Dia selalu berbagi, selalu penuh perhatian, dia tak pernah berkelahi, dan tidak masalah dengan apa yang dikatakan orangtuanya, dia yakin mereka benar.

Fairy adalah peri yang sukses di sekolah, dan seperti anak-anak sukses lainnya, dia mengikuti semua peraturan.

Guru-gurunya mengatakan dia keturunan orang baik, yang begitu tenang.

Tetapi apa yang dirasakan Fairy di dalam hati, mereka tak pernah mengerti.

Fairy mempunyai banyak teman yang menyukai senyumnya,

mereka tahu dia adalah gadis yang selalu memberi lebih.

Bahkan ketika ia sakit dan sangat membutuhkan istirahat, ketika ada seseorang meminta bantuannya, dia selalu menjawab YA.

Seiring berjalannya waktu, Fairy bertambah besar, dan berusia 16 tahun.

Dia menjadi siswi yang sukses dan dewasa. Jika seseorang bertanya bagaimana perasaannya, dia selalu berkata "baik-baik saja."

Pada suatu malam, ketika keluarganya sedang tertidur, Fairy terbaring dalam keadaan sadar.

Pikiran-pikiran ganjil berkecamuk di kepalanya, dia tak tahu mengapa,atau bagaimana. Tetapi ia ingin hidupnya berakhir.

Maka ia memohon kepada Siapa pun yang menempatkannya disini untuk mengambilnya kembali.

Lalu ia mendengar dari kedalaman hatinya,

suatu suara yang lembut dan lemah,

suara itu hanya mengatakan satu kata saja..

Dan kata itu ialah..

TIDAK.


Sejak saat itu, Fairy tahu dengan pasti apa yang seharusnya ia lakukan.

Hidupnya bergantung pada kata itu, maka inilah yang dikatakan Fairy kepada orang-orang yang dicintainya:


TIDAK, saya cuma tak mau,

TIDAK, saya tak setuju,

TIDAK, bagiku itu keliru,

TIDAK, itu sangat menyakitkan!

TIDAK, saya capek, dan saya sibuk.

Dan TIDAK, saya lebih suka tidak.


Keluarganya sangat kaget, teman-temannya terperanjat,

Tetapi Fairy kini berbeda, itu terlihat dari sorotan matanya.

Tidak didapati lagi kepasrahan seorang penurut, sejak malam itu ketika Fairy si Peri mendapat izin untuk berkata TIDAK.


Kini Fairy adalah suatu pribadi, seorang anak remaja,

yang tahu dimana dia harus memulai dan berhenti.

Dia memiliki hidupnya sendiri.

Dia adalah sesosok perempuan yang punya perasaan, kebutuhan, dan tujuan.

"Memang baik kalau kita setuju, Tetapi jika aku tak bisa mengatakan TIDAK, aku tak pernah menjadi dewasa sebagaimana aku sehrusnya. Karena aku tahu terkadang aku salah,

dan karena aku sangat mencintai kalian, bahkan jika kalian berkata kepadaku TIDAK.