Sunday, 18 August 2013

Keluarga (setengah) Bahagia

Kisah yang akan aku ceritakan ini mungkin bukanlah cerita yang se-menarik Cinderella ataupun Snow White, tetapi kisah ini terlalu berharga bahkan terlalu indah untuk dilupakan.
Keluarga yang akan aku bicarakan disini bukanlah keluarga seperti yang semua orang miliki. Terlepas dari keluarga biologis yang sangat aku sayangi, keluarga kecil ini lebih dari apa yang pernah aku miliki, lebih dari kata berharga. Keluarga ini SPESIAL.
Teruntuk kalian, anggota Keluarga (setengah) Bahagia yang aku sayangi...
Mengenal kalian adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan titipkan untukku dan hingga detik ini aku menulisnya, aku masih bersyukur untuk itu. Meskipun kita memulai “keluarga” ini dengan cara yang sangat jauh berbeda dengan keluarga pada umumnya terbentuk. Sangat berbeda karena kita adalah keluarga yang berbeda ayah dan ibu.
Keluarga (setengah) Bahagia yang terbentuk sejak Juli 2013, waktu liburan semester genap di musim panas di kota Nyiur Melambai. @_niawow, @_gebzilla, @yuledis, @lobet dan @_diansin, perjumpaanku dengan mereka ber-lima ini membangun sebuah kelompok kecil yang lebih dikenal dengan sebutan “Keluarga (setengah) Bahagia”. Kebiasaan hangout dan chit-chat berbagai hal mulai dari hal serius sampai hal konyol membuat keluarga ini terlihat seperti perkumpulan orang-orang dewasa muda yang bersikap seperti ABG. Awalnya aku merasa agak risih untuk menjadi anggota kelompok ini. Sebagai seorang yang memiliki selera humor rendah beserta dengan kegaringan, aku lebih memilih untuk membatasi pertemanan atau bahkan tidak berbagi cerita dengan siapapun. Entah hal apa yang dimiliki “Keluarga (setengah) Bahagia” ini yang menarik perhatianku untuk tetap mengakui diri sebagai anggota aktif didalamnya. Gaya humornya? TIDAK! Selera menu makanannya? TIDAK? Kebersamaannya? YA, BISA JADI! Perasaan dihargai? YA, YA!! Perasaan dihargai yang sebelumnya tidak ku temukan di komunitas lainnya kini ku dapati di sini, di “Keluarga (setengah) Bahagia”.
Kali ini, izinkan aku menuliskan nama-nama mereka yang menjadi personil dalam “Keluarga (setengah) Bahagia” beserta peranan mereka masing-masing:
@_gebzila: Putri sulung yang dikenal dengan sebutan “Si Besar” yang diberi gelar “Miss Halua” oleh sang Papi akibat lakalantas yang meninggalkan sejumlah noda hitam di wajah cantiknya
@yuledis: Putri kedua yang tingginya menjulang ke langit, sering disapa “Si Jangkung”, yang memiliki hobi memeluk buku kabinet sebelum ia terlelap dikala malam. Memiliki keahlian khusus seperti ngebut dengan mobil
@_diansin: Putra mahkota patah yang memiliki segudang prestasi di berbagai bidang. Ia sering diandalkan di dapur karena ia ahli di bidang masak-memasak.
@_niawow: Putri bungsu sekaligus anak kesayangan mami dan papi. Sering di sebut sebagai “Sazkia” karena sesaat lagi akan mengemban tugas sebagai pemungut cukai bersama dengan papinya Zakeus
@uteng: Mami, sangat terkenal dengan roh garing dan roh frontal. Sering disebut “Metro” oleh papi dan anak-anak,  dan sedang mengemban tugas di kota orang
@_lobet: Papi, sangat dikenal sebagai Zakeus karena profesinya sebagai pemungut cukai. Sesaat lagi akan menjadi single parents bagi anak-anak.
@Mr.Gru: Paman sekaligus gembala yang baik hati bagi anak-anak “Keluarga (setengah) Bahagia. Penuh ketegasan dan keceriaan sehingga anak-anak betah bila ditinggal bersamanya.
Sejujurnya, aku menilai bahwa keluarga ini adalah keluarga yang paling bahagia yang mungkin dapat dideskripsikan saat ini. Tanpa aturan yang mengekang, yang ada hanya tawa dan canda. Air mata pun sering dibagi bersama.
Dikenal dengan sebutan “setengah bahagia” karena aku hanya bisa membagi setengah dari masa liburanku kepada keluarga ini. Sebagai seorang yang disebut “mami” dalam keluarga ini, aku sering tidak membagi waktuku kepada seluruh anggota keluarga. Setiap anak-anak kubagikan setengah dari waktuku setiap hari untuk bertemu dan bercengkramah. Menurut Si Besar, Si Jangkung, beserta Putera Mahkota Patah, mami dan papi hanya memberi setengah dari sebongkah kebahagiaan yang mami dan papi berikan kepada Sazkia. Mami dan papi disangka lebih banyak meluangkan waktu bersama Sazkia. Maklum, anak itu adalah putri bungsu berbadan mini yang patut dilindungi. Pada kenyataannya, anak-anak itu bahkan mami dan papinya sendiri mendapat bagian kebahagiaan yang sama, yaitu SETENGAH. Walaupun hanya ‘setengah’ kebahagiaan yang kami dapatkan, tetapi kami masih BAHAGIA
Perjalanan hidup yang aku arungi bersama keluarga ini sungguh sangat menakjubkan. Hingga tiba waktunya kenyataan memanggil aku (mami) untuk pergi kembali ke metro dan melanjutkan pekerjaanku disana.  Minggu-minggu terakhir ini adalah minggu tersulit bagiku karena harus pergi meninggalkan “Keluarga (setengah) Bahagia” dan menitipkan anak-anak itu kepada Mr.Gru. Sulit untuk menitipkan anak-anak kepada papi karena ia juga hanya bisa berada di rumah pada saat weekend.

Bagi kalian anggota “Keluarga (setengah) Bahagia”, aku tahu kalau kebahagiaan yang telah aku bagikan pada kalian itu hanya “setengah”. Waktu yang aku bagikan bagi kalian pun hanya “setengah”. Bahkan kisah hidup yang aku bagikan dan dapatkan masih “setengah”. Aku hanya berharap bahwa kalian selalu mengingat, kita SATU KELUARGA yang akan memupuk setiap setengah kebahagiaan yang kita miliki menjadi satu kebahagiaan utuh dalam satu keluarga.

Tuesday, 14 May 2013

Aku Menangis Untuk Adikku


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit.Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatan membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya: “Siapa yang mencuri wang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan : “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!”. Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata : “Ayah, aku yang melakukannya!”. Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas bilikbatu bata kami dan memarahi,: “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? … Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!”.

Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata : “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi. “Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SEKOLAH MENENGAH RENDAH, ia lulus untuk masuk ke SEKOLAH MENENGAH TINGGI di pusat daerah. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universiti wilayah. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut : “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik…hasil yang begitu baik…”Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. Sambil berkata : “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?”.Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata : “Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku. “Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya sambil berkata : “Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?. Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!”. Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang.

Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata : “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini”. Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universiti. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universiti tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimmu uang.”.Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universiti).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan : “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !”. Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, : “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?”Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu? “Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku : “Aku tidak perduli kata-kata siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..”.Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah sepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan : “Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu.”Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa buah hatiku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah buah hatiku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum : “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..”. Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku membersihkan sedikit darah pada lukanya dan membalut lukanya.aku bertanya : “Apakah itu sakit?”.”Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti.Aku membalikkan tubuhku membelakanginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.

Ketika aku menikah, aku tinggal di kota . Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan : “Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini.”Suamiku menjadi pengarah syarikatnya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai pengurus dalam jabatan pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia berkeras mahu terus bekerja sebagai pekerja kontrak.Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat renjatan elektrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat bekas putih pada kakinya, saya bertanya: “Mengapa kamu menolak menjadi pengurus? pengurus tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?”Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. : “Pikirkan abang ipar…ia baru saja jadi pengarah, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi pengurus seperti itu, apa kata orang padanya?” Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah: “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29.

Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya : “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?”.Tanpa bahkan berpikir ia menjawab : “Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat : “Ketika saya pergi sekolah sekolah rendah, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.”Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku.Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku akhirnya keluar juga :”Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Ternyata AYAH Menakjubkkan


Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai.

Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar.

Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret.

Ayah selalu tepat janji! Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan.

Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.

Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka. Karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.

Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil, tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi.

Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskanya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya.

Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi.

Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis…. jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala (*_~).

Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa “melihat” para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya.

Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.

Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup.

Ayah benar-benar senang membantu seseorang… tapi ia sukar meminta bantuan.

Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah. Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu. Dan hasilnya?…. mmmmhhh…” tidak terlalu mengecewakan” (^_~).

Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. (*_~).

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat.

Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam… walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati.

Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat.

Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya.

Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya.

Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolah

AYAH ITU MURAH HATI…..


Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan…. .

Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ….

Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka…..

Ia menghentikan apasaja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara…

Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya….

Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. .. Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu….

Ayah akan berkata “tanyakan saja pada ibumu” ketika ia ingin berkata “tidak”.

Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin

Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi.

Ayah mengatakan “tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan”

Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya….

Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri….

Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..; Seribu adalah uang saku..; Gaji pertamamu terlalu besar untuknya…

Ayah tidak suka meneteskan air mata …. ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis). Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu…ketika kau mimpi akan dibunuh monster… tapi…..ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :” kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkwalitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. Begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu,jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya”

Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: “jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu”

Dan untuk masa depan anak gadisnya ayah berpesan: “jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu”

Ayah bersikeras,bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu….

Ayah bisa membuatmu percaya diri… karena ia percaya padamu…

Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik….

Dan terpenting adalah… Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Tuhan, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

• • • • • • • • •

Biasanya anak-anak yg jauh dari orang tuanya merasa kangeen sekali dgn mamanya.

Lalu bagimana dgn papa?

Mungkin mama lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari .tp taukah kamu jika papamu yg mengingatkannya utk menelfonmu?

Mgkn mama yg lebih sering mengajakmu bercerita,tp taukah kamu sepulangnya ia bekerja dgn wajah lelah ia selalu menanyakan kabarmu dari mama mu?

waktu kecil..

Papa mengajari putri kecilnya bermain sepeda. Setelah dia mengganggap kamu bisa ia melepaskan roda bantu di sepedamu, Saat itu mama menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.tp ayah dgn yakin menatapmu mengayuh sepeda dgn pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru,mama menatapmu iba,tetapi ayah mengatakan dgn tegas "kita beli nanti,tapi tidak sekarang" karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dgn semua tuntutan yg selalu di penuhi.

ketika kamu remaja

kamu mulai menuntut utk keluar malam. Lalu papa mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan "tidak".
itu utk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yg berharga.
Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu.
Tp yg dtg mengetok pintu dan membujuk mu adalah mama.
Taukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri,karena Dia sangat ingin mengikuti keinginanmu. Tp lagi2 dia harus menjagamu.

saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Dan sesekali menguping atau mengintip saat kmu sdg brdua di ruang tamu. Tahukah kmu dia merasa cemburu?

dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya. Ia duduk di ruang tamu menunggu mu pulang dgn sangat2 khawatir. Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut. Dia marah. Karena hal yg di takutinya akhirnya datang "putri kecilnya sudah tidak ada lg"

saat papa sedikit memaksamu utk menjd seorang dokter. Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti. Tp toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjd seorang penulis.

sampai saat papa harus melepasmu di bandara. Bahkan badannya terlalu kaku utk memelukmu. Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu. Dia ingin menangis seperti mama yg menangis dan memelukmu erat. Tp dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu berkata "jaga diri baik2". Agar kamu kuat utk pergi.

saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yg mengerutkan kening adalah Papa. Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dgn yg lain.

ketika permintaanmu bukan lg sekedar meminta boneka baru, dan ia tau ia tidak bisa memberikan. Dia sangat ingin mengatakan "iya nak,nanti kita beli" dan saat kata2 yg keluar adalah "tidak bisa" dari bibirnya. Tahukah kamu Ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum.

saat kamu sakit dan tidak berada di dekatnya. Papa terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak berkata "sudah di blg jgn minum air dingin!".berbeda dgn mama yg memperhatikanmu dgn lembut.
ketahuilah saat itu ia benar2 khawatir dgn keadaanmu.

dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah org pertama yg berdiri dan memberi tepuk tangan utk mu. Dia yg tersenyum bangga dan puas melihat "putri kecilnya yg tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati2 memberikan izin.karena ia tau laki2 itu yg nanti akan menggantikannya.

dan saat Papa melihat mu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yg di anggapnya pantas menggantikannya. Papa pergi kebelakang panggung,dan menangis "tugasku telah selesai dgn baik.putri kecilku yg lucu telah menjadi wanita yg cantik"

Papa hanya bisa menunggu kedatangan mu dan cucu2nya sesekali utk menjenguknya. Dgn rambut yg telah memutih dan badan yg tak lagi kuat utk menjagamu dari bahaya.

papa adalah sosok yg harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat utk tdk menangis. Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. papa jg orang pertama yg selalu yakin bahwa "kamu bisa" dalam hal apapun.

tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih syg seorang papa hingga tugasnya selesai .kmu adalah salah satu org yg beruntung. Karna papa adalah sosok superhero yg hebat.


Dan untuk semua yang sedang merindukan Ayah,......

Tau gak siii? Ternyata ayah itu benar-benar MENAKJUBKAN ! ♥

A prayer for lifetime partner


Tuhanku,

Aku berdoa untuk seorang pria/perempuan, yang akan menjadi bagian dari hidupku.Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.Seorang pria/perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.Seorang pria/perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.

Wajah ganteng/cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memilikikeinginan untuk menjadi seperti Engkau. Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas. Seorang pria/perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku. Seorang pria/perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah. Seorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku/ketampanan tetapikarena hatiku. Seorang pria/perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi. Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang perempuan/pria ketika berada di sebelahnya.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.Seorang pria/perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.

Seorang pria/perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya. Seseorang yangmembutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya. Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta :

Buatlah aku menjadi seorang perempuan/pria yang dapat membuat pria/perempuan itu bangga dan bahagia.Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.

Berikanlah RohMU yang lembut sehingga kecantikanku/ketampananku datang dariMU bukan dariluar diriku. Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.

Berikanlah aku mataMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.

Berikanlah aku bibirMU dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapatmengatakaan "betapa besarnya Tuhan itu karena Engkau telah memberikankepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna". Akumengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepatdanEngkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kautentukan.

Amin.

Sunday, 24 March 2013

Berani Berkata TIDAK

Ketika Fairy masih amat muda,

usia dua atau tiga tahun,

Ibu dan Ayahnya mengajarnya untuk jangan pernah mengatakan TIDAK.

Mereka mengajarkan padanya bahwa ia harus setuju dengan apa saja yang mereka katakan.

Dan,,

jika dia tidak menurut, dia dipukul lalu disuruh pergi tidur.

Maka Fairy pun tumbuh menjadi anak yang paling penurut,

dia tak pernah marah,

dan tak pernah liar.

Dia selalu berbagi, selalu penuh perhatian, dia tak pernah berkelahi, dan tidak masalah dengan apa yang dikatakan orangtuanya, dia yakin mereka benar.

Fairy adalah peri yang sukses di sekolah, dan seperti anak-anak sukses lainnya, dia mengikuti semua peraturan.

Guru-gurunya mengatakan dia keturunan orang baik, yang begitu tenang.

Tetapi apa yang dirasakan Fairy di dalam hati, mereka tak pernah mengerti.

Fairy mempunyai banyak teman yang menyukai senyumnya,

mereka tahu dia adalah gadis yang selalu memberi lebih.

Bahkan ketika ia sakit dan sangat membutuhkan istirahat, ketika ada seseorang meminta bantuannya, dia selalu menjawab YA.

Seiring berjalannya waktu, Fairy bertambah besar, dan berusia 16 tahun.

Dia menjadi siswi yang sukses dan dewasa. Jika seseorang bertanya bagaimana perasaannya, dia selalu berkata "baik-baik saja."

Pada suatu malam, ketika keluarganya sedang tertidur, Fairy terbaring dalam keadaan sadar.

Pikiran-pikiran ganjil berkecamuk di kepalanya, dia tak tahu mengapa,atau bagaimana. Tetapi ia ingin hidupnya berakhir.

Maka ia memohon kepada Siapa pun yang menempatkannya disini untuk mengambilnya kembali.

Lalu ia mendengar dari kedalaman hatinya,

suatu suara yang lembut dan lemah,

suara itu hanya mengatakan satu kata saja..

Dan kata itu ialah..

TIDAK.


Sejak saat itu, Fairy tahu dengan pasti apa yang seharusnya ia lakukan.

Hidupnya bergantung pada kata itu, maka inilah yang dikatakan Fairy kepada orang-orang yang dicintainya:


TIDAK, saya cuma tak mau,

TIDAK, saya tak setuju,

TIDAK, bagiku itu keliru,

TIDAK, itu sangat menyakitkan!

TIDAK, saya capek, dan saya sibuk.

Dan TIDAK, saya lebih suka tidak.


Keluarganya sangat kaget, teman-temannya terperanjat,

Tetapi Fairy kini berbeda, itu terlihat dari sorotan matanya.

Tidak didapati lagi kepasrahan seorang penurut, sejak malam itu ketika Fairy si Peri mendapat izin untuk berkata TIDAK.


Kini Fairy adalah suatu pribadi, seorang anak remaja,

yang tahu dimana dia harus memulai dan berhenti.

Dia memiliki hidupnya sendiri.

Dia adalah sesosok perempuan yang punya perasaan, kebutuhan, dan tujuan.

"Memang baik kalau kita setuju, Tetapi jika aku tak bisa mengatakan TIDAK, aku tak pernah menjadi dewasa sebagaimana aku sehrusnya. Karena aku tahu terkadang aku salah,

dan karena aku sangat mencintai kalian, bahkan jika kalian berkata kepadaku TIDAK.