Tuesday, 29 May 2012

Lelaki sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih Lelaki Sejati ?

Bunda menjawab, Nak.......... 
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat bekerja, Tetapi dari bagaimana dia dihormati di dalam rumah..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, Tetapi dari hati yang ada dibalik itu..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yg memuja, Tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari barbel yang dibebankan, Tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan..

Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, Tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.

Antara Suka, Sayang, dan Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang,kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu


Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menciummu?”
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya…


SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata “Sudahlah, jangan menangis.”
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis dipundakmu sambil berkata,”Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama.”


SUKA adalah saat kau melihatnya dari penampilan luarnya dan bukan karena hatinya.
SAYANG adalah saat kau melihatnya, kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan dari matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..


Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu, kau akan berkata, “Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan.”


Pada saat kau SUKA padanya, kau akan MEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia dan tulus…


SUKA adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan
SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimanapun keadaannya


SUKA adalah hal yang menuntut
SAYANG adalah hal memberi dan menerima
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela..


WHAT A PERFECT LOVE ~

Saturday, 26 May 2012

Menentukan Tujuan Hidup

Sebelum membaca artikel ini, saya ingin bertanya kepada anda "Apakah Anda memiliki tujuan hidup? Jika jawabannya "Ya", apa yang menjadi tujuan hidup anda? Jika "Belum",bagaimana cara Anda untuk memiliki tujuan hidup tersebut?" Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus memulainya dengan Allah, Anda dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya.


Sungguh amat membingungkan ketika semua orang dipusingkan hanya karena memikirkan "Tujuan Hidup". Hal ini dimulai karena pada dasarnya kita memulai pemikiran kita dari sudut pandang yang keliru, yaitu pribadi kita sendiri. Anda mungkin sering bertanya dalam hati "Akan jadi apa aku nantinya? Bagaimana caraku untuk menggapai impian itu?" Pertanyaan-pertanyaan yang timbul seperti itu bertubi-tubi datang karena Anda memusatkan perhatian pada diri Anda sendiri. Semakin banyak Anda mempertanyakan hal itu terhadap diri Anda, maka akan semakin lama Anda dilanda kebingungan karena pertanyaan seperti itu tidak dapat menyingkapkan tujuan hidup anda sepenuhnya.
Banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk mencari tujuan hidupnya lewat baca buku, tes psikologi untuk lihat prospek kerja yang baik untuk pribadi seperti Anda, mengikuti seminar-seminar, dan lain-lain. Bukan berarti saya melarang Anda membaca buku-buku seperti itu atau bahkan melarang Anda mengikuti tes psikologi dalam upaya mencari tahu tujuan hidup Anda. Banyak buku-buku terkenal mengatakan bahwa Anda akan menemukan tujuan hidup Anda dalam diri Anda sendiri. Anda pasti akan merasa telah melakukan kekeliruan yang besar ketika Anda melakukannya.
Anda tidak mampu menciptakan diri Anda, jadi Anda tidak mampu mengetahui untuk apa Anda diciptakan. Analoginya saya deskripsikan seperti ini: Anda mungkin sering menemukan benda baru yang belum pernah Anda gunakan dan ketahui bagaimana cara mengoperasikannya. Anda tidak mungkin bertanya kepada benda tersebut cara menggunakannya karena ia sendiri tidak bisa memberi tahu anda. Anda akan membutuhkan bantuan seperti bertanya kepada pembuatnya dan membaca petunjuk penggunaannya. Seperti itulah kehidupan Anda. Bertanya kepada Pencipta Anda adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Selain bertanya kepada Sang Pencipta, Anda pun harus membaca petunjuk-Nya dengan cara membaca kitab suci yang Anda pegang. Didalam buku petunjuk tersebut terdapat berbagai cara dan ketentuan untuk mencapai tujuan hidup Anda.
Anda dijadikan untuk Tuhan, bukan sebaliknya. Hidup itu berarti membiarkan Allah memakai Anda untuk tujuan-Nya dan bukan Anda yang menggunakan Allah bagi tujuan hidup anda sendiri. Anda bisa mencapai berbagai sasaran hidup pribadi Anda, menjadi hebat dalam berbagai hal dalam standar dunia, tetapi Anda tetap tidak mengetahui tujuan-tujuan yang untuknya Allah menciptakan hidup Anda
Lalu, bagaimana Anda menemukan tujuan Allah dalam menciptakan Anda? Jawabannya hanya ada satu, yaitu Penyataan. Kita bisa melihat pada apa yang telah Allah nyatakan tentang kehidupan dalam Firman-Nya. Seperti analogi di atas, Anda akan menemukan jawaban atas tujuan hidup Anda dengan bertanya kepada Allah.